Sabtu, 11 Mei 2013

MENGELILINGI PULAU BALI - 2

Lanjut coooy (masih sampe Singaraja nih).... perjalanan dilanjutkan ke timur Singaraja. Disana ada Air Saneh, ini tempat pemandian dengan sumber air yang jernih. Di tempat ini dulus saya pernah mandi dan liburan bersama saudara-saudara. Lewatkan saja tempat ini perjalanan masih jauh.. Masih di kabupaten Buleleng.  Ada namanya desa Tejakula, di desa ini ada Pura di pinggir laut sama seperti di Pulaki, tapi mungkin bedanya disini tidak ada kera yg berkeliaran. Sebenarnya pemandangan pinggir laut disini lumayan. Lautnya jernih dan berpasir hitam kadang tak ada pasir tapi hanya bebatuan hitam menghiasi pinggir laut.

Semakin ke timur jalanan semakin sepi, desanya juga sanga sepi dan jarang sekali perumahan, pasar atau tempat keramaian. Pikiran saya menjadi Wowwwww, karena selama ini saya hanya melihat Bali bagian Selatan yang penuh dengan kemewahan atau mungkin kemakmuran. Tapi disini di Bali bagian Utara (memasuki daerah Karangasem bagian utara) ketertinggalan begitu kentara. Masih banyak ruamah-rumah dibuat seadanya dan sawah pun tak ada di kawasan ini. Tanahnya begitu tandus. Jadi saya sempat bertanya kepada diri saya sendiri ketika saya melintasi desa-desa di Utara Pulau Bali. Apakah saya masih di Pulau Bali...???!!!?!??!?!!?. Disini tidak seperti Bali yang saya rasakan di Selatan. Begitu jauh berbeda..!!!! semoga saja pemimpin Pulau ini bisa lebih memperhatikan bagian Utara Pulau ini..saya sangat berharap pembangunan di Bali Utara semaju di Selatan. Amiiin.

Masih masuk di kabupaten Karangasem - Bali. Saya memasuki kawasan wisata Diving Tulamben,  Nah disini ada beberapa wisatwan asing yg saya lihat habis nyelam memakai pakain selam. Mungkin kawasan Bali bagian utara kebanayakan dikembangkan wisata diving ya..??? dari ujung barat sampai timur utara pulau ini begitu banyak kawasan tempat nyelam. Di sebelah kanan jalan kawasan ini saya lihat Gunung Agung berdiri dengan gagahnya..!!!! apa jadinya kalo gunung ini meletus lagi..?.

Melewati kawasan Tulamben terus ke timur jalanan mulai berliku-liku, mulai ada sawah padi yang mana menurut persepsi saya sudah ada banyak sumber mata air di kawasan ini. Ya benar saja air mengalir begitu jernihnya. Memasuki kawasan yang berliku-liku, Wow pemandangan desa dan bukit hijau terlihat begitu mempesona, seperti cerita di film-film fiksi dari ata terlihat rumah warga dengan kepulan asap, dan hamparan sawah serta ladang hijau. Tapi saya tidak berani mengentikan motor saya karena ini jalan agak sempit dan berliku. Saya hanya menikmati pemadnangan dari kendaraan sambil jalan dengan pelan. Laju motor saya terus tancap, memasuki kawasan wisata Tirta Gangga, ini beberapa refrensi mengenai Tirta Gangga http://wisatadewata.com/article/wisata/tirta-gangga dan ini juga http://baliantiqueco.tripod.com/Wisata_Karangasem_TirtaGangga.htm (sebagai bahan refrensi kawan-kawan) saya tidak sempat mampir di tempat ini, pikir saya lain kali saja. 

Samapi di Amplapura sekitar pukul 14.15 WITA. Saat ini saya sudah ada di kabupaten paling timur pulau ini. Sebenarnya di Amlapura kurang lebih sama seperti Negara, begitu sepi. Tapi setelah ke kawasan kota lumayan rame sedikit daripada Negara. Saya sempatkan diri untuk solat Dzuhur dulu di Masjid, sambil mereganggkan otot-otot.

Mumpung ada di Amlapura - Karangasem saya sempatkan untuk mengunjungi Taman Ujung atau sering disebut Taman Sukasada. Ini beberapa hasil jepretan kamera HP jadul milik saya :
 Tiket masuk ke tempat wisata ini Rp. 5,000 untuk wisatawan lokal dan Rp. 20,000 untuk wisatawan asing.


















 untuk lebih jelas mengenai taman ujung bisa dilihat di http://tamanujung.blogspot.com/ . Kontur tanah di Kota Amlapura Karangasem berbukit-bukit. Wilayah ini dikelilingi oleh beberapa gunung dan di sebelah timur terhapar selat lombok yang memisahkan Bali dengan Lombok. Begitu tenang Kota ini. Sebelum melanjutkan perjalanan ke Barat, saya sempatkan untuk Sholat Ashar dulu, karena menurut perkiraan, saya sampai di Denpasar sudah masuk waktu Maghrib.

Perjalanan dari Amlapura ke area wisata Candidasa disuguhi perjalanan yg berkelok-kelok khas pegunungan. Selama perjalanan saya agak terganggu dengan truk-truk pengangkut pasir yang jumlahnya sangat banyak. Debu bertebaran, mau tidak mau kalau tidak ingin terkena debu harus mendahului ini truk-truk. Tidak hanya sampai di Candidasa bahkan truk pengangkut pasir masih banyak beseliweran hingga wilayah pelabuahan Padang Bay.

Motor terus saya kebut,,,... hingga akhirnya sampai di jalan baru dua jalur antara Kusamba sampai dengan Sanur. Disini semua pengendara memacu kendaraan diatas 60 km/jam. Karena juga jalan yg masih baru yg lebar dan mulus. Sampai di Denpasar saya menuju ke Arah Bandara untuk menunaikan Sholat Maghrib. Sebelum adzan Maghrib saya sudah sampai di Tuban.

Usai beribadah saya lanjut makan malam di warung lalapan di jalan raya Tuban. Sebelum melanjutkan pulang ke Negara yg memakan waktu 2 jam. Saya sempatkan untuk mencoba jalan baru simpang susun Dewa Ruci, yang mana jalan ini dibangun untuk melancarkan akses kendaraan dari arah Sanur, Imam Bonjol menuju Bandara / Nusa Dua dan sebaliknya. Dalam tahap ujicoba hanya satu arah dari Sunset Road / Imam Bonjol kendaraan yg boleh melewati jalan bawah Dewa Ruci ini. Hmm lumayan bagus..!!!!!!!


Perjalanan saya lanjutkan ke ke barat menuju Negara tempat tinggal saya sekarang, tanpa berhenti sebentarpun saya tancap gas. Sampai di Negara sekitar pukul 10an malam. Ini adalah akhir dari perjalanan saya mengelilingi Pulau Bali dalam sehari. PEGEL COYYYYYYYYYYYYYYYYY.

0 komentar:

Posting Komentar