Minggu, 15 Agustus 2010

GELAS bukan Cangkir Global Warming

kali ini segelas Jhosua Honey yg menemaniku malam hari bersama seorang teman dan semangkok Mie Instan rebus pake telur, terasa hari begitu cepat berlalu. Oh ya NIM saya 06620021. memang tak ada yg sempurna di ini kecuali Rokok Dji Sam Soe. dan tak ada yg bertahan di tengah terik dan panas kota Jakarta kecuali Maya Estianti dan SPG-SPG yg selalu kinclong menembus belantara Ibu Kota.

Dengar-dengar di bertita Ibu Kota katanya mau dipindah. sebaiknya menurut saya seperti itu. melihat keadaan sekarang Ibu kota Jakarta bergitu ruet dan padet sehingga efisiensi kehidupan sangat minim di kota itu. jangankan di Ibu Kota seperti Jakarta. Kota Malang saja yang saya tempati sekarang ini begitu sangat ruet dan padet. dulu kata temenku yang orang asli malang. setiap pagi udara di Kota Malang sangat dingin. dan juga berkabut.

mungkin Ini akibat pemansan yg dinamakan efek Global Warming alias pemansan global. melihat berita di kompas, es di kutub utara berkali-kali lipat cepat mencair daripada tahun sebelumnya. bisa dibayankan bila seluruh kutub utara akan mencair, bisa jadi debit air laut akan naik, bisa-bisa negara perairan seperti kita akan tenggelam. wow seperti film 2012 atau the day after tommorow. saya pernah mendengar bahwasanya kerusakan di muka bumi ini diakibatkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

maka dari itu, bukan bermaksud untuk menggurui atau apalah yg lainnya, saya mengajak teman-teman semua untuk hidup sehat dan menyayangi bumi kita tercinta ini. dengan berprilaku ditak berlebihan. gunakanlah sumber daya yang ada dengan wajar. janganlah berlebihan.

saya mengutip kata-kata yg pernah saya baca di sebuah majalah "Ketika pohon terakhir tumbang, sungai terakhir tercemar, dan ikan terakhir ditangkap, kita akan menyadari bahwa uang tidak bisa kita makan."


SAVE OUR EARTH

0 komentar:

Posting Komentar